Senin, 12 Mei 2014


Huaaahhhh. . . aku merebahkan diri di kasur. Nyaman sekali rasanya,setelah seharian menguras tenaga dengan tugas-tugas kuliah dan akhirnya aku dapat berbaring sejenak di kasur kapuk kesayanganku.


setelah beberapa saat berbaring, rasanya lelah di tubuh sudah sedikit berkurang.
kulirik jam di dinding kamarku. Baru menunjukkan pukul 19:30 wib, masih teramat sore untuk tidur, fikirku.
sebaiknya ku nyalakan laptop dan melihat-lihat kembali tugas -tugas kuliahku yang belum sempat ku periksa ulang.
baru hendak menekan tombol power di laptopku, tiba-tiba handphoneku berbunyi, dari nadanya sudah dapat ku tebak, pasti sebuah panggilan masuk.
dengan sedikit enggan ku berdiri dan meraih handphone kesayanganku dari atas meja.
kulihat layar handphoneku, "nomor tak di kenal ?", gumamku.
kuputuskan untuk mengangkatnya, siapa tau sang penelfon urusan mendadak yang teramat penting denganku, atau aku akan menang undian, fikirku tak karuan.

"hallo", terdengan suara dari sebrang telfon.
"sepertinya seorang wanita, dan di dengar dari suaranya wanita ini masih cukup muda", fikirku

"loh, bukannya kamu yang sms aku semalam". ujarnya

       aku berfikir sejenak, dan samar-samar terbayang di kepalaku kejadian tadi siang di ruang perpustakaan .
waktu itu aku baru saja akan membuka pintu perpus, namun secara tiba-tiba ada seseorang yang mendorong pintu dengan cukup kuat, sehingga membuatku terjatuh dant membentur lantai.

"awww", jeriku secara spontan.

aku ingin marah saat itu, namun tiba-tiba ada tangan putih mulus, dengan jari lentik dan kuku rapi yang saat elok sekali menjulur ke arahku, seketika itu juga aku memutuskan untuk mengurungkan niatku memarahi si ceroboh ini

       "kamu tak apa-apa ??", apa kau terluka ? maaf,  aku sedang terburu-buru", ujar pemilih tangan indah yang membuatku terjatuh tadi.

"ya, aku tak apa-apa", kataku seraya meraih uluran tangan nya.

        setelah berhasil berdiri dengan sedikit rasa sakit yang masih tersisa di sekitar bokongku.
aku melihat ke arahnya, aku ingin melihat dengan jelas siapa yang telah berhasil membuatku terjungkal tadi.
dan aku pun kembali terkejut sekaligus terperangah untuk sekian kalinya,

"hey, kenapa kau memandangku seperti itu ?? apa ada yang salah ?? atau ada yang terluka ??", ujarnya menyadarkanku.

ohhh, , ternyata aku telah di jatuhkan oleh sesosok yang benar-benar elok,
aku tak berfikir sama sekali bahwa aku akan menemukan sosok wanita seistimewa dia di kampusku.
dan sepertinya dia tak hanya berhasil membuatku terjjungkal ke lantai, akan tetapi dia pun telah berhasil membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama.

" hey, kok malah diam, kamu beneran gak apa-apa ?? atau perlu ke dokter", seru wanita itu, sepertinya dia tak sabar ingin memastikan keadaanku yang sebenarnya.

"ahh ya, maaf. aku tak apa-apa, itu hal biasa. hehe", ujarku dengan gaya sok cool.

"syukurlah" ujarnya. "kau dari kelas II TI A kan ??, tambahnya.

"ya, emmm, sepertinya aku belum pernah melihatmu di kampus ini sebelumnya", ujarku.

"ahh ya, aku lupa memperkenalkan diri sebelumnya, namaku friska, aku baru pindah ke kelas pagi seminggu yang lalu, jadi mohon bimbingannya ya, Verno",

aku terkejut, " kau tau namaku ??"

"ya, seorang yang aktif di kampus sepertimu cukup mudah untuk terkenalkan", katanya memujiku.

"ahh, ya mungkin", jawabku salting di puji oleh gadis semanis friska.

"sebaiknya kita segera bergegas, kelas sebentar lagi akan mulai", ujarku mengalihkan pembicaraan yang mulai membuatku tak nyaman.

"ya", jawabnya singkat.

         kelas usai, dan aku masih terbayang dengan wajah manis friska.
mungkin aku tak akan bisa bertemu dengannya lagi, fikirku pesimis.
ahhh, betapa bodohnya aku, dia masih satu kampus denganku, tentu saja seharusnya tak akan begitu sulit menemukannya, jika harus di perjuangkan ver, ujarku dalam hati.
        aku menyusuri pelataran parkir, hanya ada aku dan. . . siapa itu, mataku tertuju ke seseorang di ujung pelatan parkir kampus.
jika di lihat secara seksama aku yakin 100% itu friska,
ahh, lebih baik ku dekati, sepertinya ia mengalami sedikit masalah,

"hey", sapaku.

"ahh, hey ver", dia menoleh dan menjawab sapaanku.

"kesulitan mengeluarkan kendaraanmu ??, butuh bantuan seorang pria ?", ujarku dengan sedikit menggoda

"sepertinya begitulah, motorku terjepit dan mungkin seorang pria lebih berpengalaman dengan hal seperti ini", katanya.
aku segera berusaha mengeluarkan kendaraan friska, cukup sulit juga ternyata, di tambah lagi bokongku masih terasa sedikit sakit akibat terjungkal di perpus tadi pagi.

"yap, motormu telah berhasil keluar tanpa ada kekurangan suatu apapun, hehe", kataku dengan sedikit bercanda.

"makasih ya, kamu baik banget, padahal baru hari ini kita bertemu, gimana kalau kita makan" ajaknya.
"makan ?", tanyaku lagi.

"ya, makan, aku yang traktir kok", katanya membujukku.
"okey, tapi makanku banyak loh", godaku.
"no problem", balasnya.
       makan-makanpun berjalan dengan sukses dan kamipun memutuskan untuk jalan-jalan sebentar.
namun tak terasa hari telah semakin sore.
kamipun memutuskan untuk segera pulang, sebelum pulang friska memberikan kartu namanya padaku.

"yesss", ujarku dalam hati, akhirnya aku mendapatkan nomor handfone nya.

satu langkah lagi menuju hatinya, fikirku dengan PeDenya.

***


Sumber image :

0 Comments
Komentar

0 komentar:

Posting Komentar